Pemilihan Strategi – Proses Analisis Hirarki
Konsep
AHP
AHP
merupakan metode pengambilan keputusan dari suatu masalah multifaktor yang
kompleks yang disusun menjadi suatu hirarki. AHP menggunakan proses dan
aplikasi yang berbasis matematik untuk prioritas alternatif. Analisis AHP cocok
digunakan pada permasalahan yang melibatkan kriteria-kriteria kualitatif yang
sulit dikonversi ke dalam bentuk data kuantitatif. Pengukuran dilakukan melalui
perbandingan berpasangan dan berdasarkan pada pendapat dari para ahli dalam
perolehan skala prioritasnya.
Dalam
memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, ada tiga prinsip yang
mendasari pemikiran AHP, yakni: prinsip menyusun hirarki, prinsip menetapkan
prioritas, dan prinsip menentukan konsistensi logis.
2.5.2
Penyusunan
Hierarki
AHP mewakili pemikiran alamiah yang
cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari
masing-masing level berisi elemen yang serupa. Suatu masalah yang kompleks
dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu
bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan
sistematis.
Hirarki
didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks
dalam suatu struktur multi level. Level pertama dari suatu hirarki adalah tujuan/sasaran
dari sistem yang akan dicari solusinya. Setelah menetapkan tujuan utama sebagai
level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria
yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan
menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang
berbeda-beda, dimana kriteria-kriteria yang terdapat pada level yang sama
memiliki kepentingan yang hampir sama pula dan tidak memiliki perbedaan yang
terlalu mencolok, jika perbedaan terlalu besar maka harus dibuatkan level yang
baru. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan) dan
seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.
2.5.3
Menetapkan
Prioritas
Prioritas
dari kriteria-kriteria dapat dipandang sebagai bobot atau kontribusi kriteria tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan.
AHP melakukan analitis
prioritas kriteria dengan metode perbandingan berpasangan antar dua kriteria hingga semua kriteria yang ada tercakup. Prioritas
ini ditentukan berdasarkan
pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
pengambilan keputusan, baik
secara langsung (diskusi) maupun tidak (kuesioner).
AHP menggunakan pairwise comparison matrix (matriks perbandingan berpasangan) untuk
menghasilkan bobot relatif antar kriteria maupun alternatif. Suatu kriteria
akan dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal seberapa penting terhadap
pencapaian tujuan di atasnya.
Nilai-nilai yang disarankan untuk
membuat matriks perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Skala Banding Berpasangan (PairwiseComparison
Scale)
Tingkat Kepentingan
|
Definisi
|
Penjelasan
|
1
|
Kedua kriteria sama pentingnya (equal)
|
Kedua kriteria memberikan kontribusi yang sama
|
3
|
Kriteria yang satu sedikit lebih penting dibadingkan
kriteria lainnya (moderat)
|
Pengalaman dan
pertimbangan sedikit menyukai/memihak kriteria satu dibanding yang lain
|
5
|
Kriteria yang satu esensial atau sangat penting
dibanding kriteria lainnya (strong)
|
Pengalaman dan
penilaian dengan dibanding
yang lain kriteria satu menyukai
/ memihak
|
7
|
Kriteria yang satu jelas lebih penting dibanding
kriteria lainnya (very strong)
|
Kriteria yang
satu dengan kuat disukai dan dominasinya praktek tampak nyata dalam praktek
|
9
|
Kriteria yang satu mutlak lebih penting dibanding
kriteria lainnya (extreme)
|
Bukti-bukti yang
memihak kepada kriteria yang satu atas yang lain berada pada mungkin tertinggi
yang tingkat persetujuan
|
2,4,6,8
|
Nilai-nilai tengah (intermediate) antara dua nilai yang berdekatan
|
Diperlukan
kompromi antara dua pertimbangan
|
Resiprok
|
Apabila telah
diberikan angka kepada kriteria i dibandingkan kriteria j, maka angka yang
diberikan kepada kriteria j dibandingkan kriteria i adalah kebalikan
(resiproknya)
|
Menentukan
Konsistensi Logis
AHP
mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk
menentukan prioritas. Matriks perbandingan berpasangan
disebut konsisten jika dua aturan berikut terpenuhi:
aij
= aij .akj ...
(1)
aij = 1/aji
...
(2)
dimana
i, j,
dan k
merupakan alternatif.
Pada
matriks yang konsisten dengan sempurna, semua perbandingan aij
adalah
berdasarkan persamaan aij=pi /pj,
dimana pi
adalah prioritas dari alternatif i
.
p1/p1
|
...
|
p1 /pj
|
...
|
p1 /pn
|
...
|
1
|
...
|
...
|
...
|
pi /p1
|
...
|
1
|
...
|
pi /pn
|
...
|
...
|
...
|
1
|
...
|
pn /p1
|
...
|
pn /pj
|
...
|
pn /pn
|
Manfaat
AHP
Metoda AHP
digunakan untuk dapat menimbulkan gagasan dalam melaksanakan suatu tindakan,
dan untuk mengevaluasi keefektifan tindakan tersebut. Selain itu juga untuk
membantu memecahkan suatu kondisi yang kompleks. Manfaat dari metoda ini
adalah:
1.
Suatu
cara praktis untuk menangaini secara kuantitatif bermacam hubungan fungsional
dalam suatu jaringan yang kompleks.
2.
Suatu
alat yang mampu memadukan pernecanaan ke depan (yang diproyeksikan) dan
perencanaan ke belakang (yang diinginkan) dengan cara interaktid yang
mencerminkan pertimbangan dari semua staf manajerial yang berkepentingan.
Keluarannya adalah aturan-aturan yang eksplisit untuk mengalokasikan sumber daya
di antara berbagai tawaran strategi yang sudah ada ataupun baru – atau untuk
mencapai seperangkat sasaran perusahaan dari berbagai alternative skenario
lingkungan.
3.
Suatu
cara baru untuk:
-
Memadukan
data keras dengan pertimbangan subyektif tentang faktor-faktor tanwujud
-
Memasukkan
pertimbagnan bebearpa orang dan memecahkan konflik
-
Melakukan
analisis sensistivitas dan revisi dengan biaya murah
-
Menggunakan
prioritas marjinal maupun prioritas rata-rata untuk membimbing pengalokasian
-
Meningkatkan
kemampuan manajemen untuk melakukan “perimbangan” secara eksplisit
4.
Suatu
teknik yang melengkali berbagai teknik lain (manfaat/biaya), prioritas,
meminimumkan resiko untuk memilih proyek atau aktivitas.
5.
Suatu
pengganti tunggal untuk aneka ragam skema untuk memproyeksikan masa depan dan
melindungi terhadap resiko dan ketidakpastian.
6.
Sarana
untuk memantau dan membimbing prestasi organisasi ke arah seperangkat tujuan
yang dinamis.
Langkah
AHP
Pada dasarnya langkah-langkah melakukan pemilihan
strategi dengan menggunakan AHP adalah sebagai berikut:
1.
Definisikan
perosalan secara rinci berikut dengan pemecahan yang diinginkan
2.
Bentuk
model hierarkri dari sudut pandang managerial menyeluruh (dari tingkat puncak
hingga solusi praktis)
3.
Buatlah
matris banding berpasangan dari setiap kriteria dan elemennya
4.
Memeriksa
semua pertimbangan yang ada dalam matriks yang telah dibentuk. Jika terdapat
dua pertimbangan yang sama, hitung saja rata-rata geometriknya
5.
Bentuk
pertanyaan untuk membandingkan pertimbangan-pertimbangan tersebut kemudian cari
datanya
6.
Lakukan
3 langkah sebelumnya pada setiap tingkat hierarkri
7.
Hitung
vector prioritas, dimana vektor tersebut dihitung secara menyeluruh dari atas
hingga bawah, sehingga vektor prioritas paling bawah adalah vektor prioritas
menyeluruh. Jika ada beberapa buah vektor prioritas, hitung saja rata-rata
aritmatiknya
8.
Evaluasi
konsistensi untuk seluruh hierarkri
9.
Buat
kesimpulan dari perhitungan tersebut.