Hi all, di cafe kali ini mungkin enak ya kalau kita bahas satu analisis yang bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan yang datanya menggunakan pengukuran skala likert. Salah satu analisis yang sekarang lagi populer adalah Data Envelopment Analysis [DEA].
Beberapa sumber mengatakan bahwa DEA sebenarnya termasuk ke dalam analisis multivariat. Tetapi di buku-buku lainnya, mengatakan bahwa DEA sebenarnya hanya sebuah pengembangan dari linear programming. Well, dua-duanya benar :)
DEA adalah sebuah metoda pengembangan berdasarkan prinsip linear programming, yaitu metoda pemecahan masalah yang dibentuk kedalam sebuah model matematika tujuan, dimana dibatasi oleh beberapa konstrain. Atau bahasa lainnya sebuah permasalahan dengan batasan-batasan masalah yang lain (gimana bingung gak? :D). Pernah tahu mata kuliah aljabar linear atau teknik kuantitatif atau operasional riset? Ya intinya adalah itu semua, yang kemudian dikembangkan atau disesuaikan pada permasalahan yang lebih kompleks, misalnya pada variabel yang memiliki sifat multivariat. Artinya permasalahan tersebut harus diukur oleh beberapa variabel lainnya. Hanya saja, tidak seperti SEM atau analisis mulitvariat yang lainnya, metoda DEA dikhususkan kepada pencarian nilai efisiensi.
nilai efisiensi = (nilai ouput/input)
Dimana nilai efisiensi tersebut dibentuk kedalam sebuah model matematis tertentu sesuai dengan permasalhannya. Demikian pula nilai output dan nilai inputnya, merupakan model matematis yang biasanya terbentuk atas DMU (Decesion Making Unit) tertentu. Lalu bagaimana caranya menggunakan DEA? Tenang saja, ada software khusus yang dapat menyelesaikan masalah DEA, bahkan jika variabelnya tidak terlalu banyak perhitungan DEA dapat menggunakan Excel saja. Karena pada prinsipnya adalah linear programming solver. :)
Masih bingung? Oke, saya coba bahas dengan mereview sebuah jurnal menarik mengenai aplikasi DEA. Judul jurnalnya adalah "Measuring the efficiency of customer satisfaction and loyalty for mobile phone brands with DEA", ditulis oleh Erkan Bayraktar, 2012.
Bayraktar meneliti tingkat loyalitas dan kepuasan pelanggan terhadap beberapa merek telepon seluler. Langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat model antara input dan ouput permasalahan yang diteliti.
2. Mendaftarkan faktor/elemen-elemen yang termasuk kedalam setiap bagian faktor input dan output.
3. Membentuk model matematis dari model awal
4. Mengambil data, dengan cara menggunakan kuisioner dan pengukuran skala likert dan teknik survei standar.
5. Mengolah data menggunakan Lingo/Excel/DEA Solver atau lainnya
6. Melakukan analisis lanjutan seperti ranking kurskal wallis atau semacamnya (analisis lanjutan ini tidak harus dilakukan, biasanya dilakukan jika peneliti ingin mengetahui lebih lanjut kelayakan ranking dari pengaruh dari setiap faktor dengan menggunakan tes ranking apakah benar terdapat perbedaan ranking pada model).
7. Mengambil kesimpulan
Conclusion
These findings are also confirmed by the efficiency scores where Motorola and Nokia were ranked as the least efficient brands, respectively, as shown in Table 3. These findings might also be construed as such that the users of both brands tend to have some conflicting perceptions regarding their own mobile phones relative to the other brands. This study has important implications for practice. Without a doubt, the competition for greater market share is intensifying within the mobile phone industry in Turkey. A more focused approach to building up a novel competitive edge is vital for success (or mere survival) in this volatile market.
Gimana? Mau coba DEA untuk Tugas Akhir atau penelitian kelembagaan atau untuk riset client? kenapa tidak? ^_^...
sumber:
Bayraktar, Erkan. 2012. Measuring the efficiency of customer satisfaction and loyalty for mobile phone brands with DEA. Elsevier.
Cooper, William. 2000. Data Envelopment Analysis. London.
Beberapa sumber mengatakan bahwa DEA sebenarnya termasuk ke dalam analisis multivariat. Tetapi di buku-buku lainnya, mengatakan bahwa DEA sebenarnya hanya sebuah pengembangan dari linear programming. Well, dua-duanya benar :)
DEA adalah sebuah metoda pengembangan berdasarkan prinsip linear programming, yaitu metoda pemecahan masalah yang dibentuk kedalam sebuah model matematika tujuan, dimana dibatasi oleh beberapa konstrain. Atau bahasa lainnya sebuah permasalahan dengan batasan-batasan masalah yang lain (gimana bingung gak? :D). Pernah tahu mata kuliah aljabar linear atau teknik kuantitatif atau operasional riset? Ya intinya adalah itu semua, yang kemudian dikembangkan atau disesuaikan pada permasalahan yang lebih kompleks, misalnya pada variabel yang memiliki sifat multivariat. Artinya permasalahan tersebut harus diukur oleh beberapa variabel lainnya. Hanya saja, tidak seperti SEM atau analisis mulitvariat yang lainnya, metoda DEA dikhususkan kepada pencarian nilai efisiensi.
nilai efisiensi = (nilai ouput/input)
Dimana nilai efisiensi tersebut dibentuk kedalam sebuah model matematis tertentu sesuai dengan permasalhannya. Demikian pula nilai output dan nilai inputnya, merupakan model matematis yang biasanya terbentuk atas DMU (Decesion Making Unit) tertentu. Lalu bagaimana caranya menggunakan DEA? Tenang saja, ada software khusus yang dapat menyelesaikan masalah DEA, bahkan jika variabelnya tidak terlalu banyak perhitungan DEA dapat menggunakan Excel saja. Karena pada prinsipnya adalah linear programming solver. :)
Masih bingung? Oke, saya coba bahas dengan mereview sebuah jurnal menarik mengenai aplikasi DEA. Judul jurnalnya adalah "Measuring the efficiency of customer satisfaction and loyalty for mobile phone brands with DEA", ditulis oleh Erkan Bayraktar, 2012.
Bayraktar meneliti tingkat loyalitas dan kepuasan pelanggan terhadap beberapa merek telepon seluler. Langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat model antara input dan ouput permasalahan yang diteliti.
2. Mendaftarkan faktor/elemen-elemen yang termasuk kedalam setiap bagian faktor input dan output.
3. Membentuk model matematis dari model awal
4. Mengambil data, dengan cara menggunakan kuisioner dan pengukuran skala likert dan teknik survei standar.
5. Mengolah data menggunakan Lingo/Excel/DEA Solver atau lainnya
6. Melakukan analisis lanjutan seperti ranking kurskal wallis atau semacamnya (analisis lanjutan ini tidak harus dilakukan, biasanya dilakukan jika peneliti ingin mengetahui lebih lanjut kelayakan ranking dari pengaruh dari setiap faktor dengan menggunakan tes ranking apakah benar terdapat perbedaan ranking pada model).
7. Mengambil kesimpulan
Conclusion
These findings are also confirmed by the efficiency scores where Motorola and Nokia were ranked as the least efficient brands, respectively, as shown in Table 3. These findings might also be construed as such that the users of both brands tend to have some conflicting perceptions regarding their own mobile phones relative to the other brands. This study has important implications for practice. Without a doubt, the competition for greater market share is intensifying within the mobile phone industry in Turkey. A more focused approach to building up a novel competitive edge is vital for success (or mere survival) in this volatile market.
Gimana? Mau coba DEA untuk Tugas Akhir atau penelitian kelembagaan atau untuk riset client? kenapa tidak? ^_^...
sumber:
Bayraktar, Erkan. 2012. Measuring the efficiency of customer satisfaction and loyalty for mobile phone brands with DEA. Elsevier.
Cooper, William. 2000. Data Envelopment Analysis. London.